Dewan Adat Banjar ikut serta dalam Expo Saijaan Hebat dalam rangka peringatan hari jadi Kotabaru ke-75, yang merupakan bentuk dukungan terhadap program Pemerintah Kabupaten Kotabaru.
Expo Saijaan Hebat dibuka langsung Bupati Kotabaru, Rabu (28/5) kemarin dan akan berlangsung hingga 3 Mei 2025 mendatang.
Ketua Markas Daerah Dewan Adat Banjar Kabupaten Kotabaru Gafufi menjelaskan bahwa berdirinya Dewan Adat Banjar, bermula dari inisiatif beberapa LSM yang membawa budaya Banjar dan sepakat sehingga terbentuk, seperti Lawang kuning, TABAS, GEPAK dan lainnya.
“Lahirnya Dewan Adat Banjar itu di inisiasi di Banjarbaru dan Martapura, disitulah markas besarnya, kemudian membentuk wilayah di 5 provinsi se Kalimantan. Kemudian di Sumatera ada di Riau dan dari provinsi itu membentuk kabupaten/kota,” ucapnya.
Ia menambahkan bahwa di Kalimantan Selatan ada 13 kabupaten/kota, dan masing-masing terdapat Markas Daerah Dewan Adat Banjar, termasuk Kabupaten Kotabaru.
Dewan Adat Banjar memiliki visi, misi mengangkat budaya Banjar untu memperkenalkan kepada kaum muda (milenial) , dimana saat ini adalah era digital, sehingga budaya-budayaan khas daerah harus dimunculkan untuk dilestarikan.
Ia menganggap budaya Banjar adalah salah satu penyumbang Kebudayaan Nasional. Dulu disetiap acara perkawinan orang Banjar, sering ditemukan ayang kulit, kuda gepang, perkawinan beusung, tetapi saat ini budaya tersebut hampir tidak ditemukan lagi.
“Di Kotabaru yang kita lihat selama ini ada japin Sigam, Japin anak delapan kemudian hampir kita tidak lihat lagi di Kotabaru. Kuntau saat ini hanya kita lihat di plosok, seperti di Gronggang, Cantung, sementara di ibukota Kabupaten tidak ada,” tegasnya.
Dewan Adat Banjar berkomitmen untuk terus mendukung program Bupati Kotabaru untuk mewujudkan Kotabaru Hebat.